BUANG BUDAYA NYONTEK SAAT UJIAN


UPACARA BENDERA 



Senin, 21 Januari 2019.
Udara sejuk nan segar dinaungi dengan kumpulan awan putih menggoda sinar sang surya di pagi hari menambah khidmad pelaksanaan Upacara Bendara di SMK Negeri 1 Driyorejo. Kegiatan yang rutin dilaksanakan pada hari senin ini, diikuti oleh seluruh warga sekolah mulai siswa, guru dan staff karyawan sekolah.

Pada  upacara bendera hari ini, sebagai pembina adalah Bapak Rinaldo Kurniawan S.Pd. dimulai dari persiapan pasukan oleh komandan dan pemimpin  pasukan, lalu dilanjutkan dengan pengimbaran bendera, pembacaan teks pancasila, pembukaan UUD 45, mengheningkan cipta mengenang jasa para pahlawan hingga penyampaian amanat  oleh pembina Upacara.



Berlangsungnya upacara sangat tenang dan hening semua siswa tertib mengikuti. Mr. Aldo sapaan  akrab Bapak Rinaldo Kurniawan S.Pd. diberikan beberapa point wejangan. Seperti melawan rasa malas dan bosan, meningkatkan interest belajar, karna keduanya saling terkait dengan kebodohan seseorang.
“secara individual, orang malas akan melakukan kebiasaan yang buruk seperti nyontek saat ujian, curang, tidak jujur, mudah dipengaruhi lingkungan, tidak memiliki prinsip dan kepercayaan diri dan lemahnya keimanan / spiritual dalam dirinya”. Lanjut Mr. Aldo

Sebagai contoh prilaku nyontek saat ujian bertentangan dengan Jargon pendidikan karakter. Dimana prilaku siswa dituntut memiliki prinsip-prinsip luhur yang terejawantahkan dalam keseharian baik di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Dari Dimensi Intelektual, perilaku nyontek adalah indikasi bahwa siswa bersangkutan adalah tidak memiliki kapasitas intelektual yang cukup, bisa jadi karena keterbatasan otaknya, bisa jadi juga karena minimnya persiapan. Yang pasti adalah tidak adanya ilmu dalam otaknya, sehingga dia menyontek.



Dalam  Dimensi Psikologis, perilaku nyotek saat ujian adalah indikator kecurangan dan ketidakjujuran kepada diri sendiri dan orang lain. dikatakan kecurangan, karena aturan main ujian di sekolah adalah tidak boleh nyontek. Dikatakan tidak jujur karena mencoba menipu dan membohongi diri sendiri dan guru pengawas.

“Selanjutnya Dimensi Sosiologis, budaya nyontek terjadi ketika lingkungan mendukung tindakan buruk itu. Jika ingin tahu tentang seseorang, maka lihatlah siapa temannya, begitulah pepatah arab menyebutkan.  Artinya, seseorang bisa menyontek saat teman-temen disekitarnya juga mencontek [nyontek rame-rame] dan bersepakat untuk saling melindungi. Lemahnya pengawasan sosial, akan menyuburkan perilaku negatif”. Tegas Mr. Aldo

Terakhir dalam perspektif spiritual, perilaku nyontek adalah tanda lemahnya iman seorang siswa. Dia berfikir bahwa seolah Allah tidak melihat tindakan curang tersebut. Padahal Allah Maha Mengawasi semua perilaku manusia. bisa jadi sang guru tidak melihat kecurangan siswanya saat nyontek, tapi Allah sungguh Maha Melihat.  Pungkas Mr. Aldo.

Setelah pembina menyampaikan pesannya, upacara diakhiri. Dan barisan dibubarkan. Sebelum meninggalkan lapangan ucapara anak – anak diberikan beberapa informasi yang pertama terkait Agenda Kunjungan Industri oleh Kelas X semua jurusan. Kedua tentang raihan dari Anak – anak PMR telah memenangkan lomba PMR dengan juara ke 2, dan membuat Skandry  kembali bangga. Anggota PMR yang memenangkan lomba diminta maju ke depan dan berfoto bersama kepala sekolah dengan membawa pialanya.







Share:

Cari Artikel