TRAINING SPIRITUAL QUESTION JURNALIS SKANDRY


TRAINING SPIRITUAL QUESTION JURNALIS SKANDRY

Jurnalis SKANDRY yang merupakan kegiatan ekstrakurikuler di SMKN 1 Driyorejo menyelenggarakan diklat pada tanggal 9 – 10 Februari 2019. Kegiatan ini diikuti 20 siswa dari berbagai Kompetensi Keahlian mulai Multimedia, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Pemesinan, Analisa Pengujian Laboratorium, Teknik Elektronika Industri.

Acara ini dimulai pada pukul 16.00, dibuka oleh Bapak Kasim Maulana selaku Pembina Tim Jurnalis Skandry. Pada sesi pembukaan beliau memaparkan gambaran perkembangan informasi di era digital. Jumlah  penduduk Indonesia yang mencapai ratusan juta, merupakan salah satu negara pengguna jasa layanan internet terbesar di wilayah Asia Tenggara dengan jumlah user / pengakses internet sebanyak 257 juta yang aktif di media sosial. Dari total user tersebut ternyata sebanyak 66% usia penggunanya adalah 13-34 tahun.

Dari data itulah, mengapa indonesia menjadi sasaran empuk atau target pasar yang menjanjikan di dalam bisnis digital. Perkembangan sosial sangat terpengaruh oleh dahsyatnya gelombang opini / informasi yang dibangun karna dengan pesatnya teknologi menjadikan segalanya bersifat VOLATILITY, UNCERTAINTY, COMPLEXITY, AMBIGUITY. Terang beliau.

Menutup pembukaan beliau berpesan kepada peserta diklat untuk lebih semangat dan bermanfaat dalam ekstrakurikuler karna dengan mengopinikan berita yang benar, sama dengan menolong atau memberikan solusi dalam permasalahan yang dihadapi, menghibur orang ketika mengalami stress, dan yang pasti akan diberikankan balasan manfaat yang luar biasa baik di dunia dan kelak diakhirat. Pungkas Bapak Kasim.

Setelah pembukaan dilanjutkan ke acara materi Teknik pengambilan obyek gambar, yang disampaikan oleh Ade Mahendra Siswa Kelas XI jurusan Multimedia. Lalu materi kepemimpinan dan organisasi oleh Deviana Lutfi Siswi Kelas XI jurusan Multimedia.


Pada pukul 21.00 – 23.00 dilanjutkan dengan acara training Spiritual Question Oleh Ust. Ali Usman. Sesi acara ini merupakan yang paling berkesan dirasakan oleh peserta diklat. Suasana haru biru peserta Diklat dibawa hanyut dan larut dalam merenungi segala apa yang telah dikerjakan. Mengenang kejadian yang paling bahagia Bersama orang tua, dan mengingat tindakan apa yang paling menyakitkan orang tua. Tak sedikit peserta diklat tersedu-sedu dalam merenungi tindakan mereka di masa lalu.





Share:

Cari Artikel